Jumat, 06 Desember 20190 komentar

LAMI Minta KPK Dalami Pernayataan Rommy Soal Rekomendasi Khofifah

JAKARTA (Garudanews.id) – Pernyataan tersangka suap Kemenag Romahurmuziy (Rommy) yang menyebutkan bahwa Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa  ikut merekomendasikan Haris Hasanudin sebagai Kakanwil Kemenag Jatim, terus mendapatkan beragam persepsi publik.

Ketua Umum Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI) Jonly Nahampun ikut angkat bicara. Pihaknya meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami pengakuan Rommy.
“KPK harus berani mengungkap dugaan keterlibatan Khofifah dalam kasus suap tersebut. Terkait rekom yang disebut Rommy, setidaknya sebagai langkah baru dalam mengembangkan kasus suap di Kemenag yang memang sudah santer di publik,” ujar Jonly kepada garudanews.id, Minggu (24/3).
Jonly berpendapat, pernyataan Rommy terkait dengan rekom posisi jabatan Kanwil Kemenag Jatim, yang menyeret nama Khofifah dinilai tidak asal sebut.
“Mungkin ini bagian dari peristiwa panjang terkait jual beli jabatan yang ada di Kemenag. Kami telah lama mencium adanya praktik kotor yang ada di lingkungan Kemenag sejak dua tahun lalu. Untuk itu KPK diharapkan dapat mengungkap kasus lain yang diduga melibatkan para tokoh,” harap Jonly.
Sebelumnya,  Khofifah membantah soal pernyataan Romahurmuziy itu. Ia malah meminta menanyakan langsung kepada eks Ketum PPP tersebut.
Ketika ditanya apakah mengeanal sosok Kakanwil Kemenang Jatim Haris Hasanudin, Khofifah mengatakan jika pernah bertemu beberapa kali. Kendati begitu, mantan Mensos RI itu menolak jika disebut mengenal secara personal.
“Secara personal tidak. Tetapi bahwa beliau pernah Kakanwil Kemenag Surabaya. Beliau sempat plt. Saya sempat ketemu di pengajian sekali, kemudian saya sempat ketemu lagi di raker pimpinan setelah menjadi Gubernur,” ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (23/3).
“Saya ketemu lagi ketika beliau audiensi, di sini. Jadi saya mengajak mediskusikan data yang di-serve oleh UIN Syarif Hidayatullah, saya minta kita sama-sama melakukan pemetaan. Dan itu Pak Haris datang dengan tim dan saya juga menerima dengan tim.”
Belakangan, sambung Khofifah, ia baru mengetahui jika Haris yang terciduk KPK adalah menantu dari ketua timsesnya M.Roziqi. Namun, ia menegaskan, tak ada hubungan keluarga dengan rekomendasi penunjukkan jabatan.
“Iya saya tahu juga belakangan bahwa Pak Haris adalah menantu dari Pak Roziqi. Tapi teman-teman yang namanya open bidding ya open bidding. Anak ya anak, mantu ya mantu, itu bersifat personal. Kalau tidak memenuhi kualifikasi kan nggak bisa ikut open bidding dan open bidding,” pungkasnya. (Sep/Red)

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. LEMBAGA ASPIRASI MASYARAKAT INDONESIA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger