BOGOR (Garudanews.id) – Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI) meminta pihak sekolah agar berperan aktif dalam mengawasi penggunaan anggaran, seperti dalam pembangunan proyek rehab berat sekolah SMPN 5 Nagrak Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
Ketua Umum LAMI Jonly Nahampun menilai, proses pembangunan proyek rehab berat sekolah SMPN 5 Nagrak Kabupaten Cianjur merupakan salah satu bentuk ketidakpedulian pihak sekolah terhadap mutu dan kualitas bangunan yang akan ditempati oleh siswanya.
Hal itu dikatakan Jonly menyusul pernyataan pihak Humas SMP tersebut saat ditanya oleh awak media yang mengaku tidak mengetahui soal keberadan papan proyek. Padahal hal itu sangat penting agar publik tahu berapa anggaran yang digelontorkan dalam proyek tersebut,” ujar Jonly kepada garudanews.id, Senin (9/12).
Oleh karenanya, Jonly meminta kepada semua pihak ikut berpartisipasi dalam mengawasi pembangunan yang menggunakan APBD maupun APBN. “Karena dana tersebut berumber dari rakyat, salah satunya yang dipungut melalui pajak. Jadi di momen hari anti korupsi ini LAMI menghimbau semua pihak agar berperan aktif dalam menyelamatkan keuangan negara dari cengkraman para koruptor,” tegas Jonly.
Seperti diketahui, sejumlah pihak mempertanyakan jumlah anggaran dalam rehab berat SMPN 5 Nagrak Kabupaten Cianjur. Sebab, dalam pengerjaan yang menggunakan APBD itu tidak ditemukan papan proyek dan siapa pelaksana pengerjaan rehab sekolah tersebut. Mungkin juga belum dipasang atau ditempatkan tidak pada posisi yang mudah dilihat masyarakat.
“Kami hanya sekedar menerima kunci saja nanti, sementara proyek tersebut kami menpun tidak mengetahui siapa pemborongnya,” terang Humas SMPN 5 Nagrak.
Celakanya, pihak sekolah pun konon tidak mengetahui sumber anggaran rehap sekolah tersebut. Hanya saja yang diketahui dana tersebut dari pemerintah daerah.
Sementara itu kepala sekolah SMPN 5 Nagrak Kabupaten Cianjur saat hendak dikonfirmasi terkait dengan pembanguna pengerjaan rehab sekolah, namun sayang belum bisa ditemui. (Mukhlis)
Posting Komentar