LEMBAGA Aspirasi Masyarakat Indonesia Maluku mendesak
manajemen PT Perusahaan Listrik Negara Wilayah Maluku dan Maluku Utara untuk
bertanggung jawab jika banyak siswa sekolah menengah pertama dan sekolah
menengah atas di Maluku yang tidak lulus dalam Ujian Nasional akibat pelayanan
PLN yang tidak maksimal.
’’Pelayanan listrik dari tahun ke tahun sangat buruk.
Pemadaman terjadi di mana mana.
Kami menduga ini adalah akal akalan pihak PLN untuk
menghemat bahan bakar. Pihak PLN hanya tegas ketika pelanggan terlambat
membayar tagihan listrik, tapi PLN cuek dan tidak pedulikan pelanggan saat
pemadaman dilakukan selama berjam jam. Inikan tidak adil namanya,’’ protes
Ketua Umum Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI) Abdul Jalil Rumfot
kepada Rakyat Maluku, Rabu (11/5).
Menurut Rumfot, seyogianya General Manajer PLN Maluku dan
Maluku Utara dan PLN area mengetahui benar bahwa saat ini listrik merupakan
kebutuhan pokok dan menjadi salah satu sumber pemicu bergeliatnya perekonomian
masyarakat Maluku dewasa ini. ’’Masyarakat butuh penerangan, masyarakat butuh
belajar, masyarakat butuh air bersih. Itu semua akan terpenuhi jika pelayanan
listrik juga baik’’.
Di Kota Ambon dan Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah,
misalnya, air bisa mengalir ke rumah warga jika ada aliran listrik. ’’Jadi jika
pemadaman terus-menerus seperti saat ini, pasti akan menghambat kebutuhan pokok
rakyat. Bukankan motto PLN yaitu kerja dan ayo kerja. Ini artinya PLN harus
terus melayani rakyat. Kami sebagai warga negara yang baik telah taat membayar
tunggakan listrik. Karena itu, kami harus mendapatkan pelayanan yang maksimal
dari PLN. Bukan setiap saat selalu saja ada pemadaman dan pemadaman PLN tidak
beraturan seakan akan pihak PLN dengan sengaja melakukan hal itu agar generasi
muda Maluku tidak boleh cerdas dan tidak boleh bersaing dengan daerah lain di
Indonesia.
Apakah karena GM PLN Maluku dan Maluku Utara saat ini tidak
mau jika anak-anak Maluku akan cerdas di masa mendatang. Saat ini generasi muda
di Maluku tengah berpacu dan melaksanakan Ujian Nasional, dan ujian ini untuk
mengevaluasi kegiatan belajar selama ini.Tapi bagaimana mau mempersiapkan diri
dengan baik kalau ada hambatan dari pihak PLN yang memadamkan lampu terus
menerus.
Kami menduga hasil ujian generasi muda Maluku kemarin tidak
mencapai kelulusan seratus persen karena kesalahan dan kesengajaan pihak PLN’’.
Rumfot menambahkan, ’’GM PLN Maluku dan Maluku Utara perlu mengetahui bahwa
pada Juni nanti umat Muslim di seluruh dunia termasuk di Maluku akan memasuki
Bulan Suci Ramadhan’’.
’’Jika pelayanan tidak diperbaiki, kami akan melakukan aksi
pemboikotan terhadap PT PLN Maluku dan Maluku Utara. Kami sudah tidak asing
lagi melakukan gerakan di PLN. Kami telah teruji melakukan gerakan moral di PLN
dan berapa kali pun telah berhasil.
Jadi tolong mari kita sama sama menjaga kondisi Maluku yang
saat ini menuju ke arah lebih baik sebab pemadaman ini bisa membuat kami
masyarakat marah. Jika keinginan kami tak direspons dengan baik, GM dan kantor
PLN Maluku dan Maluku Utara akan menjadi tujuan utama kami melakukan
gerakan-gerakan moral yang tidak kita inginkan bersama. Tugas PLN adalah
melayani dam menerangi bukan memadamkan lampu dan menggelapkan. Janji PLN bahwa
bulan ini pelayanan akan membaik di mana’’. (ROS)
Sumber: http://rakyatmaluku.fajar.co.id/2016/05/12/pln-maluku-harus-bertanggung-jawab-di-balik-penurunan-nilai-kelulusan-un/
Posting Komentar