PLN Maluku Harus Bertanggung Jawab Di Balik Penurunan Nilai Kelulusan UN

Sabtu, 27 Agustus 20160 komentar


LEMBAGA Aspirasi Masyarakat Indonesia Maluku mendesak manajemen PT Perusahaan Listrik Negara Wilayah Maluku dan Maluku Utara untuk bertanggung jawab jika banyak siswa sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di Maluku yang tidak lulus dalam Ujian Nasional akibat pelayanan PLN yang tidak maksimal.

’’Pelayanan listrik dari tahun ke tahun sangat buruk. Pemadaman terjadi di mana mana.
Kami menduga ini adalah akal akalan pihak PLN untuk menghemat bahan bakar. Pihak PLN hanya tegas ketika pelanggan terlambat membayar tagihan listrik, tapi PLN cuek dan tidak pedulikan pelanggan saat pemadaman dilakukan selama berjam jam. Inikan tidak adil namanya,’’ protes Ketua Umum Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI) Abdul Jalil Rumfot kepada Rakyat Maluku, Rabu (11/5).

Menurut Rumfot, seyogianya General Manajer PLN Maluku dan Maluku Utara dan PLN area mengetahui benar bahwa saat ini listrik merupakan kebutuhan pokok dan menjadi salah satu sumber pemicu bergeliatnya perekonomian masyarakat Maluku dewasa ini. ’’Masyarakat butuh penerangan, masyarakat butuh belajar, masyarakat butuh air bersih. Itu semua akan terpenuhi jika pelayanan listrik juga baik’’.

Di Kota Ambon dan Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, misalnya, air bisa mengalir ke rumah warga jika ada aliran listrik. ’’Jadi jika pemadaman terus-menerus seperti saat ini, pasti akan menghambat kebutuhan pokok rakyat. Bukankan motto PLN yaitu kerja dan ayo kerja. Ini artinya PLN harus terus melayani rakyat. Kami sebagai warga negara yang baik telah taat membayar tunggakan listrik. Karena itu, kami harus mendapatkan pelayanan yang maksimal dari PLN. Bukan setiap saat selalu saja ada pemadaman dan pemadaman PLN tidak beraturan seakan akan pihak PLN dengan sengaja melakukan hal itu agar generasi muda Maluku tidak boleh cerdas dan tidak boleh bersaing dengan daerah lain di Indonesia.

Apakah karena GM PLN Maluku dan Maluku Utara saat ini tidak mau jika anak-anak Maluku akan cerdas di masa mendatang. Saat ini generasi muda di Maluku tengah berpacu dan melaksanakan Ujian Nasional, dan ujian ini untuk mengevaluasi kegiatan belajar selama ini.Tapi bagaimana mau mempersiapkan diri dengan baik kalau ada hambatan dari pihak PLN yang memadamkan lampu terus menerus.

Kami menduga hasil ujian generasi muda Maluku kemarin tidak mencapai kelulusan seratus persen karena kesalahan dan kesengajaan pihak PLN’’. Rumfot menambahkan, ’’GM PLN Maluku dan Maluku Utara perlu mengetahui bahwa pada Juni nanti umat Muslim di seluruh dunia termasuk di Maluku akan memasuki Bulan Suci Ramadhan’’.

’’Jika pelayanan tidak diperbaiki, kami akan melakukan aksi pemboikotan terhadap PT PLN Maluku dan Maluku Utara. Kami sudah tidak asing lagi melakukan gerakan di PLN. Kami telah teruji melakukan gerakan moral di PLN dan berapa kali pun telah berhasil.


Jadi tolong mari kita sama sama menjaga kondisi Maluku yang saat ini menuju ke arah lebih baik sebab pemadaman ini bisa membuat kami masyarakat marah. Jika keinginan kami tak direspons dengan baik, GM dan kantor PLN Maluku dan Maluku Utara akan menjadi tujuan utama kami melakukan gerakan-gerakan moral yang tidak kita inginkan bersama. Tugas PLN adalah melayani dam menerangi bukan memadamkan lampu dan menggelapkan. Janji PLN bahwa bulan ini pelayanan akan membaik di mana’’. (ROS)

Sumber: http://rakyatmaluku.fajar.co.id/2016/05/12/pln-maluku-harus-bertanggung-jawab-di-balik-penurunan-nilai-kelulusan-un/
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. LEMBAGA ASPIRASI MASYARAKAT INDONESIA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger