Rekro mengatakan “Kita sudah survei langsung ke Parawarsa dan Tuna Laras, semuanya sama.., bahkan tempat memasaknya tidak layak, di ruangan terbuka tanpa adanya atap, apabila hujan tiba maka sudah pasti air hujan menetes kedalam masakan tersebut, ini tidak memanusiakan manusia,” tegas Rekro lagi.
Selain LSM LAMI, Rekro Tarigan juga mengajak salah seorang Wartawan guna mengungkap dan membeberkan bahwasannya, Parawarsa itu Pembinaan untuk Wanita Tuna Susila dalam artian Mendewasakan para Wanita dalam binaan, sedangkan Tuna Laras, untuk anak – anak yang berkelainan perilaku yang secara Fisik atau karena terisolasi hambatan gangguan mental.
Untuk itu lanjut Rekro lagi, Parawarsa dan Tuna Laras dibawah naungan Dinas Sosial Provinsi bertujuan untuk memanusiawikan manusia agar sehat. Namun kenyataannya dari pola makanan sudah kita lihat kurang sehat.
Ketua LAMI Karo menambahkan “dari pantauan kita, di Unit Parawasa setelah masak dimasukan kedalam Baskom lalu menggunakan sorong menuju Unit Tuna Laras dengan jarak tempuh 300 meter, ini sudah tidak betul,ini suatu penyiksaan bagi pekerja “, ujar Rekro terlihat sedih dan kesal.
Sayanganya, ketika hal ini di konfirmasi kepada Plt. Ka.UPT Parawarsa dan Tuna Laras Berastagi, Ardo Sitompul melalui TU Polmer Simanjuntak Via WhatsApp hingga berita ini dikirimkan ke Meja Redaksi, Kamis (9/4) Malam sekira pukul 22:40 Wib tidak membalas walaupun Centreng Dua tandanya Dibaca.Lia Hambali.(RED)
Posting Komentar