POSKOBERITA.COM, KOTA BEKASI
– Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI) bersama Muspida Kota
Bekasi melakukan Deklarasi Anti Hoax, di Makodim 0507/Bekasi, Kota
Bekasi, Rabu (9/1). Deklarasi tersebut sebagai bentuk menghadapi Pemilu
2019 mendatang.
Wakil Walikota Bekasi Tri Ardianto mengatakan kegiatan tersebut
sebagai bentuk mengantisipasi dan melawan berita Hoax, menurut dia,
jelas hoax adalah berita bohong dan ini yang harus di upayakan terkait
dengan bagaimana masyarakat menjadi cerdas, bagaimana masyarakat bisa
memilih dan memilah informasi yang di dapatkan untuk kemudian di
sebarkan.
“Ini adalah bagian dari proses edukasi pa dandim dan saya
mensosialisasikan kepada masyarakat memberikan pemahaman tentunya
penindakanya ada di Polres Metro Bekasi,” ucap Tri kepada awak media
usai Deklarasi Anti Hoax.
Terang dia, Pemkot Bekasi bersama jajaran Kodim bakal menciptakan
Cyber Crime yang berbeda hal seperti Polres, untuk membantu pihak
Kepolisian dan mencegah terjadinya hoax.
“Kami akan ada cyber crime, tapi saya dan pa dandim lebih ke
cybernya, melihat akun-akun yang kemudian berpotensi menyebarkan
berita-berita bohong. Berita bohong itukan fitnah, di agama selalu di
ajarkan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan, kalau beritanya
selalu di goreng dan di sebarkan nah ini yang bisa jadi fitnah,” jelas
dia.
Ungkapnya, Pemkot sendiri telah melakukan tindak preventif dengan
membuat program dari Diskominfo pembangunan Cyber Hoax. Dan juga
pihkanya mengklaim memberikan sosialisasi dari masyarakat, pejabat
tingkat bawah hingga tingkat atas. Masih kata Tri, Pemkot sendiri juga
lakukan preventif kepada Ibu-ibu melaluai PPK, yang diketahui ibu-ibu
begitu terima kabar, langsung di share tanpa di saring terlebih dahulu.
“Kita dari Pemerintah Kota dengan Diskominfo kita sudah melakukan MOU
terkait dengan pembangunan cyber hoax, kita akan sisir satu per satu
akun-akun yang keluar dan berkembang di Kota Bekasi,” tutur dia.
Sementara itu, Dandim 0507/Bekasi Letkol Abdi Wirawan menuturkan kini
berita-berita hoax tersebar di media manapun, sehingga dari awal-awal
Pemerintah Kota Bekasi maupun Polres dan Kodim bersama-sama
mengkampanyekan anti hoax tersebut.
“Supaya menjaga keutuhan, jadi menjelang pemilu Pilpres siapapun
pilihan mereka terserah tapi kita jangan saling membenci,” papar dia.
Menurut dia, Hoax tersebut merupakan ancaman bagi semuanya, karena
ini bisa memecah bangsa, sehingga pihaknya menolak dan Kodim bersama
Muspida Kota Bekasi beserta Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI)
mengkampanyekan bahwa mereka anti hoax.
“Kami semuaanya para Muspida dan LAMI yang merupakan nyata menekankan anti Hoax,” pungkasnya.
Sedangkan Polres Metro Bekasi Kota
untuk polemik hoax pihaknya mengingatkan masyarakat agar menerima kabar untuk selalu diteliti dan tidak asal di sebar.
“Sudah di sampaikan juga hoax adalah musuh kita bersama, ada 3S yang
kita galangkan, saring, before, sharing, jadi saring dulu informasi yang
ada baru sharing. Seperti negara lain di suriah yang hancur karena
Hoax, jadi warga Kota Bekasi jangan asal sharing sebelum tahu berita,
fakta dan nyata yang ada, tanyakan dulu berita tersebut kepada yang
bersangkutan,” ucap Wakapolres Metro Bekasi, AKBP Eka Mulyana.
Ditempat yang sama, Ketua Umum DPP LAMI, Jonly Nahampun mengatakan
kegiatan tersebut dilaksanakan atas inisiatif Dandim 0507/Kota Bekasi
dan Ketum LAMI, karena semakin maraknya penyebaran informasi hoax di
tengah masyarakat sekarang ini. “Informasi hoax sekarang ini sudah
sangat membahayakan, karena berpotensi terjadinya konflik SARA dan
menimbulkan perpecahan bangsa, bahkan si pelaku bisa dijerat pidana
sesuai UU ITE,” ungkap Jonly.
Jonly mengucapkan terimakasih atas kepercayaan Dandim 0507/Kota
Bekasi yang telah melibatkan LAMI sebagai panitia penyelenggara dalam
kegiatan
Deklarasi Sehat Tanpa Hoax.
“Kami berharap kegiatan nanti dapat bermanfaat buat masyarakat dan
dapat menekan penyebaran informasi hoax di tengah-tengah masyarakat.
Kegiatan ini juga sebagai wujud kontribusi untuk membantu pemerintah,”
tandas Jonly. (rls)
Posting Komentar